FPI Riau Menolak Dibubarkan

Pekanbaru, CyberNews. Pembekuan organisasi Front Pembela Islam (FPI) di tingkat pusat membawa pengaruh pula pada kepengurusan di tingkat daerah.

Saat ini sudah sejumlah organisasi itu di daerah yang dibekukan. Namun FPI Riau enggan bila harus mengalami nasib sama.

''Kami FPI Riau menyatakan menolak bila dibubarkan,'' ungkap Ketua FPI Riau Zulhusni Domo, di Pekanbaru, Rabu (4/6).

Menurut Zulhusni, FPI Riau yang dibentuk sejak 2005 lalu, akan mempertahankan organisasi tersebut sampai titik darah penghabisan bila ada upaya dan tekanan-tekanan dari berbagai pihak yang ingin membubarkan organisasi ini.

''Kalau ada aksi pemaksaan kehendak atau intimidasi yang menginginkan agar organisasi ini dibubarkan, kami akan menentang keras. Termasuk bila ada aksi yang bersikap anarkis ingin membubarkan organisasi ini, kami akan siap untuk mempertahankannya,'' kata Zulhusni.

Kendati demikian, Zulhusni mengakui sejauh ini pihaknya memang belum menerima adanya tekanan-tekanan dari pihak manapun. Kendati demikian pihaknya tetap mewaspadai munculnya kemungkinan tersebut.

Diakuinya, keberadaan FPI di Riau selama ini tidak pernah berlaku anarkis yang melanggar norma-norma di tengah-tengah masyarakat. Begitu pun yang terjadi di pusat.

''Isu yang menerpa FPI Pusat sehingga berujung pada tuntutan pembubaran tersebut hanyalah fitnah belaka. Dalam hal ini FPI di fitnah. Jadi kami tak bisa terima bila dibubarkan,'' tegas Zulhusni lagi.

Selama ini keberadaan FPI di Riau lebih menjurus pada kegiatan positif, seperti konsolidasi, pengajian-pengajian, terasuk pula pembinaan mental dan melakukan kegiatan bhakti sosial.

FPI juga selalu berpartisipasi dalam menolak kebijakan yang dianggap bertentangan dengan Syariat Islam, seperti aliran Ahmadiyah yang menjadi puncak dilematik FPI Pusat saat ini.

Zulhusni beranggapan, tragedi Monas yang kini menjadi sorotan nasional, terjadi karena pemerintah tidak tegas dalam mengambil keputusan terhadap ormas-ormas Islam