MAJELIS SYURA

Ketua Majelis Syura : Tuan Syekh Drs. H. As’ary Nur, SH, MM

Wakil Ketua Majelis Syura : Drs. H. T. Lukman Jaafar
: Drh. H. Chaidir, MM
: Prof. DR. H. Suryan A Jamrah, MA
: H. Sofyan Hamzah, BA
: Drs. H. Ruskin Har, M. Ba
: Drs. H. Muhammad Kasim Fasda Bino
: KH. Drs. Abdurrahman Qoharuddin
: Al Ustadz Drs. H. Saltut Usman
: H. Haris Jumadi, SE, MM
: Jabarullah, S. Ip, MM
: Desmianto, M. Ba
: H. Muhammadun Royan, SE

Sekretaris Majelis Syura : H. La ode Abbas

Ketua Dewan Syari’at : Al Ustadz H. Zulfikar Abdul Malik, Lc
Ketua Dewan Penasehat : Drs. H. Azwin Jacoob
Ketua Dewan Pembina : H. Suryadi Khusaini
Ketua Dewan Kehormatan : Al Ustadz H. Rusli Effendy, S. Pdi, SE, MM
Ketua Dewan Pengawas : Al Ustadz Drs. H. Zamharil Yahya, MM


MAJELIS TANFIDZ

Ketua Umum : Al Ustadz Zulhusni Abdul Karim Al-Kampari, S. Ag

Ketua Bidang Dakwah : Al Ustadz Drs. Syahril Mukmin
Ketua Bidang Amar Ma’ruf : Al Ustadz Drs. Maznan Ali
Ketua Bidang Nahi Mungkar : Al Ustadz Suryadi Suryan, S. Ag
Ketua Bidang Jihad : Al Ustadz Muhammad Yusuf Al-Ghifary

Sekretaris Umum : Nazaruddin, SM. Hk

Wakil Sekretaris Umum I : Al Ustadz Ayub Nahar, S. Ag
Wakil Sekretaris Umum II : Anthoni Riadi
Wakil Sekretaris Umum III : Dian OK Putera
Wakil Sekretaris Umum IV : Syahril Syukur

Bendahara Umum : Heraliza Ummu Dina
Wakil Bendahara Umum : Azwir Chaniago


DEPARTEMEN- DEPARTEMEN

Ketua Departemen Agama : Edi Saputra
Ketua Departemen Penerangan : Miardi
Ketua Departemen Dalam Negeri : Edi Kurniawan
Ketua Departemen Luar Negeri : Azlansyah
Ketua Departemen Bela Negara dan Jihad : Muhammad Bayu Putera
Ketua Departemen Sospolhukham : Condri Sonata
Ketua Departemen Dikbud : Jauwana
Ketua Departemen Ekuin : Syafri Abrori
Ketua Departemen Ristek : Wasriono
Ketua Departemen Kesra : Busra
Ketua Departemen Kewanitaan : Susirawati
LEMBAGA OTONOM

MUQODIMAH

Sejak Front Pembela Islam ( FPI ) mencanangkan Gerakan Nasional Anti Ma'siat pada saat deklarasi pendirian organisasi, tanggal 25 Robî 'uts Tsâni 1419 Hijriyyah / 17 Agustus 1998 Mîlâdiyyah, berbagai kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, fitnah dan caci maki, bahkan teror, ancaman dan intimidasi, kerap kali dialamatkan ke organisasi ini.

Selanjutnya, berbagai ujian dan cobaan menghantam FPI dan para aktivisnya. Pada tanggal 3 Sya'ban 1419 H / 22 November 1998 M, terjadi Peristiwa Ketapang, yang menyeret FPI ke dalam tragedi berdarah yang menggemparkan dunia.

Dan pada tanggal 25 Dzul Hijjah 1419 H / 11 April 1999 M, saya selaku Ketua Umum FPI ditembak orang tak dikenal, dan dengan pertolongan Allah SWT saya selamat dari usaha percobaan pembunuhan tersebut.

Sedang pada tanggal 21 Robi'ul Akhir 1421 H / 23 Juli 2000 M, Al-Habib Sholeh Alattas, salah seorang penasihat DPP-FPI, terbunuh ditembak orang tak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami sholat Shubuh di masjid.

Esoknya, tanggal 22 Robi'ul Akhir 1421 H / 24 Juli 2000 M sore hari, KH. Cecep Bustomi, salah seorang deklarator FPI, ketika keluar dari Markas Group I Kopassus di Serang, usai bertemu Wakil Komandan Group I, dikejar sejumlah orang tak dikenal dengan mengendarai motor tril, sambil terus memberondong tembakan hingga Pasar Rawu - Serang, Banten. Akhirnya beliau terbunuh secara tragis.

Sepanjang tahun 2000 ini pulalah, terjadi penangkapan besar-besaran terhadap aktivis FPI di berbagai wilayah. Bahkan pada tanggal 15 Ramadhan 1421 H / 11 Desember 2000 M, menjelang sahur, aparat kepolisian dengan sangat brutal menembaki Tim Monitoring Laskar FPI Pusat secara membabi buta, sepanjang jalan S. Parman - Katamso - K.S. Tubun. Penembakan tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan dan sakit hati sejumlah oknum kepolisian, karena lahan setoran judinya diserang salah satu Posko Laskar FPI di wilayah Jakarta Barat.

Dua hari kemudian, tanggal 17 Ramadhan 1421 H / 13 Desember 2000 M, Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua Majelis Syura FPI Jawa Barat diserang segerombolan preman, rumah tinggalnya dijarah dan dibakar. Beliau dan keluarga berhasil meloloskan diri.

Puncaknya, pada tanggal 28 Ramadhan 1421 H / 24 Desember 2000 M, malam Natal, di SCTV lewat suatu acara dialog dengan Presiden RI ke 4, yang didampingi dan dipandu oleh salah seorang presenter SCTV. Entah akibat masukan dari setan pembisik yang mana, Presiden menyatakan bahwasanya FPI harus bubar karena melanggar hukum, mendirikan negara dalam negara, dan mengganggu kesejahteraan rakyat. Batas waktu yang diberikan adalah sampai akhir Januari tahun 2001.

Duka FPI tampaknya menjadi suka sementara pihak. Derita FPI justru menjadi kesenangan sejumlah orang. Karenanya, ultimatum Presiden RI ke - 4 terhadap FPI disambut antusias oleh musuh-musuh FPI.

Sederetan "orang cerdas" dari kalangan tokoh nasional menyatakan bahwasanya aksi-aksi FPI biadab dan merusak citra Islam. Sekelompok orang yang mengatasnamakan Ulama menuding FPI sebagai aliran sesat yang haram didekati. Sejumlah organisasi dan LSM yang berkolusi dengan tempat-tempat ma'siat mendatangi DPR / MPR RI untuk menuntut pembubaran FPI.

Lembaga yang menyebut dirinya sebagai "Komnas HAM" pun tak ketinggalan mengusulkan pembubaran organisasi yang pada tanggal 22 Robi'ul Awwal 1421 H / 24 Juni 2000 M pernah menyerbu gedung kantornya ini, saat kecewa kepada sikap diskriminatif mereka terhadap persoalan umat Islam. Dalam laporan tahunan yang dikeluarkan lembaga ini untuk masa kerja tahun 2000 M, pada halaman 25, menyatakan : " Front Pembela Islam yang secara semena-mena merusak lokasi-lokasi hiburan ", tanpa penjelasan tentang jenis hiburan yang dimaksud dan akar permasalahan perusakannya.

Namun, Allah SWT menghendaki lain. Ternyata pada tanggal 3 Jumadil Ula 1422 H / 24 Juli 2001 M, Sang Presiden RI ke - 4 dilengserkan musuh-musuh politiknya, pemerintahan dan kekuasaannya dihancurkan oleh Sang Maha Kuasa. Sedang FPI, dengan izin Allah SWT dan pertolongan-Nya, hingga saat ini tetap ada dan diakui eksistensinya. Alhamdulillah.

Sikap permusuhan terhadap FPI tidak hanya datang dari dalam negeri, sejumlah negara barat yang anti Islam seperti Amerika Serikat dan Inggris pun melakukan propaganda licik untuk memojokkan FPI. Dimuat dalam majalah TIME, edisi 25 Sya'ban 1422 H / 12 November 2001 M, dalam Special Report, laporan Departemen Luar Negeri AS yang menyatakan bahwa FPI adalah salah satu jaringan " teroris " Usamah bin Ladin yang mendapat sokongan dana besar dalam tiap gerakannya. Sebagaimana Usamah dituduh oleh AS dan Inggris sebagai teroris yang berbahaya dan harus diperangi, maka FPI sedang digiring oleh AS dan Inggris ke arah yang sama. Padahal, semua orang tahu bahwa AS dan Inggris adalah the biggest terroris yang selalu memusuhi Islam.

Tanpa rasa malu, dengan dalih memerangi teroris, Amerika Serikat berencana untuk menginvasi Indonesia. Harian USA Today edisi Rabu, 6 Muharram 1423 H / 20 Maret 2002 M, memberitakan dari sumber Gedung Putih dan Pentagon, bahwa AS akan melakukan operasi inteligen dan militer di Indonesia untuk menumpas teroris. Sebenarnya yang menjadi target adalah semua kelompok yang selama ini aktif melakukan gerakan anti AS di Indonesia, termasuk FPI.

Karena itulah, saat ini segenap aktivis FPI harus ekstra hati-hati jika ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Amerika Serikat dan sekutunya telah menjadikan banyak negara di dunia sebagai kaki tangannya, tidak terkecuali negara-negara Arab dan Kaum Muslimin.